Selasa, 07 Januari 2014

Biografi Muzakir Manaf Wakil Gubernur Aceh

Bernama Muzakir Manaf kerap di sapa orang Aceh dengan sebutan Mualem. Mualem ini pada masa perang Aceh dahulu, gelar Mualem disebutkan kepada seseorang yang memiliki pengetahuan tinggi tentang ilmu kemiliteran dan memiliki kemampuan untuk melatih pasukannya. Namun, dimasa damai sekarang orang Aceh masih menyebutnya Mualem kepada Muzakir Manaf, sebutan itu menjadi sapaan kehormatan. Tak hanya bagi mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini, sapaan kehormatan tersebut juga untuk mantan kombatan lainnya yang tersebar di provinsi paling barat Indonesia tersebut.
Pria yang biasa disebut Mualem ini kelahiran  Aceh Utara, 3 April 1964. Jabatan terakhir Ketua Partai Aceh dan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA). Pendidikan MIN Sampoiniet tahun 1977, SMP Negeri Idi tahun 1981, SMA Swasta Pase Sejaya Panton Labu Tahun 1984.
Istrinya Mualem ini bernama Marlina binti Usman biasa dipanggil Ana, kelahiran Simpang Rambong, Aceh Utara, 7 Agustus 1978. Hasil dari perkawinanannya mereka dikaruniai momongan, yang pertama Banta Syarif, kedua Sunil Iqbal,  ketiga Laini Nazila, dan yang terakhir Rosa. Mereka menikah pada tanggal 2 febuari 1999.
Tahun 2000 ketika pertama kali berjumpa dengan Muzakir Manaf di rumahnya pada 8 Februari, lalu menikah pada usai magrib (10/2) lewat tuan kadi, Tgk Imum Do, perempuan kuning langsat hidung mancung dan berpenampilan sederhana ini, sudah siap menjadi istri TNA. Waktu itu Ana tak tahu bila Muzakir seorang panglima GAM, namun dia tahu dirinya bakal tak seleluasa istri orang lain yang tak terlibat TNA. Sebelumnya Ana pun tak pernah tahu apa sebenarnya GAM atau TNA itu, apatah lagi ikut berjuang. Tetapi ia tahu di Aceh ada GAM dan orang banyak bersimpati untuk keberadaan organisasi tersebut. Dalam perjalanan waktu menjadi istri Muzakir lah, Ana mulai “menghayati” kesehariannya yang tak setenang air telaga, tak sedamai berumah tangga seperti dirasakan perempuan lain di desanya. Diam-diam ia merasa telah ikut berjuang, walau tak memanggul senjata.
menjadi seorang istri pejuang. Memang tidak midah dijalani oleh wanita tamatan SMP Palda Krueng Geukueh Aceh Utara ini, Paling tidak dia memperjuangkan  untuk dirinya sendiri, meskipun dia harus berpindah-pindah tempat atau harus lari saat persembunyian telah diketahui. Setidak-tidaknyadia berjuang untuk menyelamatkan anaknya, berpisah dari saudara, orangtua kandung, dan sanak keluarga lainnya.
Terlebih ketika berkisah bagaimana ia sulit nyenyak pada malam-malam Muzakir sedang bertempur, apalagi setiap suaminya bertempur dan tidak mungkin kembali bermalam di rumah Ana harus “eksodus” sementara ke rumah orang dekat, teman, atau kemana yang bisa dia pergi, sebab ibunda Ana pun menganjurkan tak pulang ke rumah. Dia tetap berhati-hati dan waspada karenakan tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya. Mualem pria yang kelahiran di Seuneudon, Aceh Utara pada 1964. Ia sudah terlibat dalam perjuangan Aceh bersama GAM sejak usia muda. Sejak 1986 hingga 1989, bersama beberapa pemuda Aceh pilihan lainnya, Mualem dikirim ke Libya untuk mengikuti pendidikan militer di Camp Tajura. Di sana, ia juga pernah dipercayakan menjadi pengawal Muammar Qadafi.
Ketika kembali ke Aceh, sama seperti kombatan GAM lainnya, Mualem bergeriliya dari satu hutan ke hutan lainnya. Keberadannya begitu sulit dideteksi oleh aparat keamanan. Kala itu, aparat keamaan pernah beberapakali mengumumkan bahwa Muzakir Manaf telah tewas, namun nyatanya Mualem kemudian muncul di tempat lain dalam kondisi sehat wal afiat.
Singkat cerita kehidupan Ana menjalani hidup yang sangat sulit baginya sebagai istri dari Mualem ini bagian dari anggota TNA atau GAM, tetapi dia tidak pernah berputus asa dan tetap tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya.
Dimasa damai sekarang, dia (muzakir Manaf) menjabat sebagai wakil Gubernur Aceh. Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Aceh 2012, Partai Aceh sebagai partai terbesar di Aceh mengusung Muzakir Manaf sebagai calon wakil gubernur Aceh 2012-2017, bersama dr. Zaini Abdullah, mantan Mentri Luar.
Negeri GAM yang diusung Partai Aceh sebagai Calon Gubernur Aceh. Muzakir Manaf sendiri juga pernah menjabat sebagai Panglima GAM, menggantikan Abdullah Syafie yang wafat pada 22 Januari 2002.
Usai Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki ditandangani pada 15 Agustus 2005, sayap militer GAM dibubarkan. Kemudian dibentuk KPA (Komite Peralihan Aceh) sebagai wadah transisi mantan kombatan GAM ke masyarakat sipil biasa. Sejak pertama kali dibentuk pada 2005 hingga sekarang, dia menjabat Ketua KPA.  Muzakir juga sekaligus menjabat Ketua Umum Partai Aceh, sejak 2007 hingga sekarang.
Meski saat ini telah terjun langsung dalam dunia politik, namun tidak seperti kebanyakan politisi lainnya. Muzakir Manaf dikenal sebagai sosok yang tak banyak bicara. Dirinya tidak ingin membuat masyarakat Aceh bingung. Jika bicara pun dia memilih hal yang pasti-pasti saja. Kini perjuangannya tidak lagi dengan senjata, melainkan perjuangan politik untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakatnya. Sosok tangguh dan penuh optimisme itu, bertekat membangun Aceh untuk mengejari ketertinggalan dari daerah lainnya di Indonesia.
Kini perjuangan bersenjata GAM telah usai. Tapi perjuangan politik untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat Aceh masih terus dilakukan, lewat Partai Aceh. dia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut bersama-sama memajukan daerahnya. Bahkan, dia membuka tangannya untuk merangkul semuanya, tanpa  membeda-bedakan suku , agama, ras dan antargolongan yang ada di Aceh.
Visi : Aceh yang bermartabat sejahtera berkeadilan dan mandiri berlandaskan UU Pemerintahan Aceh sebagai wujud MoU.
Misi : Memperbaiki tata kelola pemerintahan aceh yang amanah melalui implemantasi dan penyelesaian turunan UU Pemerintahan Aceh untuk menjaga perdamaian yang abadi. Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan nilai-nilai dinul Islam di semua sektor kehidupan masyarakat. Memperkuat struktur ekonomi dengan kualitas sumber daya manusia. Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam. Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional terintegrasi dan berkelanjutan.
Sekarang istrinya sedang mengandung anak kelima dari Muzakir Manaf akrab disapa Mualem, perempuan berkulit kuning langsat yang dinikahi Muzakir pada 2 Februari 1999 di Simpang Rambong, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara ini sangat senang karena dia bisa hidup bebas dimasa sekarang.

Riwayat singkat Muzakir manaf (Mualem) :
Nama                                       :Muzakir Manaf
Tempat, Tanggal Lahir            :Seuneudon, 1964
Alamat Tempat Tinggal          :Banda Aceh
Agama                                     :Islam
Status Perkawinan                  :Sudah Kawin

Riwayat Pendidikan : 
-    SDN Seuneudon Kabupaten Aceh Utara
-    SMP Negeri Idi Kabupaten Aceh Timur
-    SMA Negeri Panton Labu Kabupaten Aceh Utara
-    Pelatihan Militer di Camp Tajura, Libya 1986-1989
Riwayat Organisasi :
-    Anggota Pasukan GAM
-    Panglima Gerakan Aceh Merdeka 2002-2005
-    Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) 2005-sekarang
-    Ketua Umum Partai Aceh (PA) 2007-sekarang



Senin, 06 Januari 2014

Siswa berkata kotor pada anggota TNI versus TNI yang bertindak sewenang-wenang

Siswa berkata kotor pada anggota TNI versus TNI yang bertindak sewenang-wenang.
Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Tugas pokok itu dibagi 2(dua) yaitu: operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang. Operasi militer selain perang meliputi operasi mengatasi gerakan separatis bersenjata, mengatasi pemberontakan bersenjata, mengatasi aksi terorisme, mengamankan wilayah perbatasan, mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis, melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri, mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya, memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta, membantu tugas pemerintahan di daerah, membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang, membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia, membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan, membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue) serta membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan penyelundupan.
Yang membuat anak mudah melontarkan kata kotor ini karena kurangnya sopan satun, ini bisa saja dari factor internal (Keinginan untuk mendapatkan perhatian, keinginan untuk melepaskan emosi dan marah, dan lain sebagainya) kemudian juga ada factor eksternalnya (keluarga, lingkungan, tanyangan televisi).
Kalau dilihat dari segi kasus “Oknum TNI-AD Arogan, Lima Siswa SMA Babak Belur” di Sabang, dimana anak-anak hendak pergi memancing tersebut, kebetulan melintasi komplek TNI-AD. Mereka dihajar karena dinilai mengeluarkan kata yang kurang sopan. Akibatnya, satu orang harus dirawat inap karena mengalami luka parah dan 4 orang lainnya hanya rawat jalan. Hukuman yang diberikan oleh para anggota TNI kepada mereka tidak pantas karena hukuman itu terlalu berlebihan dan tidak wajar, kalau mau beri hukuman untuk anak anak itu secara mendidik, kita wajar untuk menjelaskan kepada mereka bagaimana sopan santun tehadap yang lebih tua, karena anak juga akan segan jika diajari dengan yang benar.  
Masih ada juga anggota TNI yang tega untuk melakukan hukuman masyarakat sipil, khususnya remaja, dengan mengabaikan prosedur resmi hukum yang berlaku di Indonesia, ini mungkin karena TNInya yang kurang bertanggungjawab terhadap tugasnya, seharusnya anggota TNI itu melindungi rakyatnya bukan malah menyakiti rakyatnya. Apabila sikap anggota TNI bertentangan dengan tugas pokok TNI sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1) UU TNI, dimana diiatas juga  tadi juga sudah dijelaskan tugas TNI itu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara. mereka anggota TNI juga mendapat hukumannya jika melakukan pelanggaran, ini juga telah diatur dalam Pasal 9 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.
Jadi sebagai anggota TNI yang baik yang megabdi kepada Negara dan rakyatnya  akan melakukan tugasnya dengan baik juga.


Makalah Opini

BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Opini
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian. Dalam Wikipedia disebutan opini adalah ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan misalnya menurut pembuktian melalui induksi.
Pendapat seseorang terhadap suatu permasalahan bersifat subjektif karena belum mendapat pengujian. Semua orang memiliki kebebasan untuk berpendapat tentang suatu permasalahan, baik permasalahan pelaksanaan kekuasaan, penyalahgunaan dana, pelanggaran etika, dll. Agar pendapat kita dilihat dan diketahui oleh publik, maka kita dapat menggunakan forum “Opini” yang ada di media massa khususnya media cetak.
Dalam media massa cetak terdapat forum yang menampung aspirasi masyarakat. Siapa saja bisa menyampaikan tulisannya ke media massa cetak. Namun tetap harus memerhatikan syarat dan ketentuan layak atau tidaknya suatu opini untuk dibaca oleh pulik.
Melalui media cetak, para penulis dapat menyampaikan buah pikirnya terhadap suatu permasalahan yang nantinya dapat dibaca oleh orang lain. Setiap orang bebas berpendapat, namun tetap harus memerhatikan syarat dan ketentuan layak atau tidaknya suatu opini dikonsumsi publik. Untuk itu kita perlu mengetahui teknik-teknik penulisan opini.

2.      Teknik Penulisan Opini
Setiap orang bisa menulis apa saja. Dari kecil kita telah belajar menulis. Mulai dari menulis pengalaman hidup, menulis karya sastra (puisi, pantun, syair,dll), menulis opini, dan lainnya. Ada orang yang mengatakan menulis itu sulit ada juga yang mengatakan menulis itu tidak sulit. Menulis opini di media cetak tidak sulit setelah  mengetahui teknik-teknik penulisan opini yang diuraikan berikut ini.

·         Pemilihan isu
Langkah pertama dalam menulis adalah menemukan isu atau tema. Isu bisa kita dapatkan dari membaca media cetak, menonton televisi, diskusi, atau dari media sosial seperti facebook dan twitter.
·         Pengumpulan data
Ketika isu telah dipilih, kita harus mencari sebanyak mungkin data. Data ini bisa kita dapatkan dari buku, artikel, atau blog. Ketersediaan internet sangat memudahkan kita mencari data. Hal ini akan  memudahkan untuk menginventarisir data yang kita butuhkan. Buku dan koran juga sangat penting sebagai landasan teori dalam solusi yang kita tawarkan dalam tulisan.

·         Pengolahan data
Ketika data telah dipilih, kita baca semua data itu. Lalu kita pilih yang sesuai dengan tujuan tulisan kita. Pilihlah data-data yang sangat mendukung kekuatan tulisan kita.

·         Memberi Judul
Judul tulisan sangat menentukan, karena di situlah pembaca tertarik atau tidak untuk membaca tulisan kita. Ada banyak cara memberi judul tulisan. Bisa berupa pernyataan atau pertanyaan. Banyak media massa yang menyukai judul tulisan yang memuat kata “dan”, seperti Kompas. Judul tulisan yang memuat kata “dan” menimbulkan suatu persepsi keterkaitan sebuah fenomena (isu) dengan realitas yang kadang tak terpikirkan.

·         Memberi Lead yang bagus
Lead atau kepala tulisan adalah pintu masuk berikutnya. Lead yang bagus adalah kunci untuk memancing pembaca agar menuntaskan tulisan kita. Menulis lead bisa dengan cara pernyataan, pernyataan, kutipan, deskripsi, atau kesimpulan dari tulisan kita.

·         Membuat alur tulisan
Alur tulisan biasanya adalah mendeskripsikan fenomena yang terjadi, lalu mencari latar belakang fenomena yang terjadi, membandingkannya dengan teori atau fenomena yang telah terjadi sebelumnya, lalu solusi yang kita berikan.

·         Menutup tulisan
Tulisan lebih banyak ditutup dengan pernyataan. Ini menunjukkan bahwa penulis cukup pe-de dengan solusi yang dia tawarkan. Meski ada juga model menutup tulisan dengan pertanyaan. Goenawan Mohamad adalah contoh penulis yang sering menggunakan kalimat pertanyaan dalam menutup tulisannya.
3.      Menulis Opini
Pemilihan Isu; isu yang diangkat merupakan pembicaraan yang sedang hangat di masyarakat. Di Banda Aceh sekarang sedang dilaksanakan Pekan Kebudayaab Aceh yang ke 6. Ini dapat kita angkat menjadi masalah yang akan kita uraikan sebagai bahan opini kita.
Pengumpulan Data; data pendukung untuk menulis opini bisa di dapat dari media massa lain yang menuliskan isu yang sama seperti isu yang akan kita bahas. Contohnya media cetak (Serambi) dan media online (www.serambinews.com).
Pengolahan data; data yang telah terkumpul di baca dan dipahami dengan seksama agar kita menguasai masalah yang terjadi dan memudahkan kita untuk menuliskan pendapat kita tentang PKA ke 6.
Memberi Judul; judul merupakan kata-kata pertama yang dibaca oleh pembaca sebelum membaca isi tulisan opini kita. Judul harus dibuat semenarik mungkin. Misalnya “Spirit PKA” yang ditulis oleh M. Adli Abdullah pada Kamis, 26 September 2013 09:53 WIB dalam Serambi online.
Memberi Lead yang bagus; lead adalah inti pokok pembahasan yang akan diuraikan. Dalam Opini “Spirrit PKA” dituliskan lead sebagai berikut:
PEKAN Kebudayaan Aceh (PKA) VI, yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 20 September lalu, kini tinggal beberapa hari lagi sebelum ditutup pada 29 September 2013 mendatang. Lima tahun lalu (2009), di tempat yang sama, yaitu di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Presiden SBY yang baru saja menerima gelar Doktor Honoris Causa (Dr HC) bidang Perdamaian dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), juga berkenan membuka perhelatan budaya PKA V”.

Membuat alur tulisan; alur tulisan yang dibuat harus tersusun rapi agar pembaca tidak kebingungan dalam memahami buah pikir yang kita tulis. Pertama deskripsikan fenomena yang terjadi, mencari latar belakang fenomena yang terjadi, membandingkannya dengan teori atau fenomena yang telah terjadi sebelumnya, lalu solusi yang kita berikan.
Dalam Opini “Spirit PKA” mendeskripsikan PKA adalah ajang pertunjukkan budaya Aceh, yang kini digelar pertama kali tahun 1958. PKA yang monumental ini diadakan pada masa Gubernur A Hasjmy. Awalnya ide PKA ini adalah bagian dari rehabilitasi masyarakat Aceh pascakonflik vertikal episode pertama antara Aceh dengan Indonesia. Melalui agenda budaya ini bisa memompa spirit warga untuk bangkit dari masa kehancuran (darul harb) menuju masa damai (darussalam).
PKA II dilaksanakan di Banda Aceh, ibu kota Provinsi Daerah Istimewa Aceh yang waktu itu dipimpin oleh Gubernur Muzakkir Walad. PKA III dilaksanakan di Blangpadang, Banda Aceh tahun 1988 pada masa Gubernur Prof Dr Ibrahim Hasan. Setelah aksi PKA vakuum selama 16 tahun, maka pada tahun 2004,  PKA IV diadakan pada 19-28 Agustus 2004 pada masa Gubernur Abdullah Puteh. PKA ke 5 diadakan pada masa gubernur Aceh Irwandi Yusuf pada 2009 (PKA ini dilangsungkan setelah RI-GAM berdamai pada 2005). PKA 6 dilaksanakan tahun 2013 pada masa Gubernur Zaini Abdullah.
Menutup tulisan; dalam bagian penutup berisikan solusi yang akan disampaikan penulis. Penulis melihat, ajang PKA ini dapat menjadikan sejarah dan budaya sebagai jembatan menuju kebangkitan. Jika masyarakat berpegang pada budaya yang kuat, maka jati diri sebagai orang Aceh yang memiliki 13 bahasa daerah dengan berbagai etnik, maka kita tidak kehilangan tongkat sebagai umat Islam. Perekat Aceh adalah budaya dan agama.

4.      Jenis-Jenis Opini
Dalam media cetak, baik koran, majalah atau buletin terdapat satu halaman khusus yang berisikan pendapat pembaca. Di koran, halaman ini di isi tiga unsur yaitu redaksi, para ahli, dan pembaca. Opini yang ditulis oleh tim redaksi disebut tajuk rencana atau editorial. Yang ditulis oleh ahli disebut op-ed singkatan dari opini-editorial atau kolom untuk artikel opini di majalah. Yang ketiga ditulis oleh pembaca atau masyarakat disebut surat pembaca, pembaca menulis, dll.

Contoh forum Opini di media cetak adalah
Media Cetak
Nama Forum Opini
Serambi
Opini
Kompas
Kompasiana






·         Tajuk Rencana (editorial)
Tajuk rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media yang bersangkutan.
Tajuk rencana mempunyai sifat :
v  Krusial dan ditulis secara berkala, tergantung dari jenis terbitan medianya bisa harian atau mingguan, atau dua mingguan dan bulanan.
v  Isinya menyikapi situasi yang berkembang di masyarakat luas baik itu aspek social, politik, ekonomi, kebudayaan, hokum, pemerintahan, atau olah raga bahkan entertainment, tergantung jenis liputan medianya.
v  Memiliki karakter atau konsistensi yang teratur, kepada para pembacanya terkait sikap dari media massa yang menulis tajuk rencana tersebut.
v  Terkait erat dengan policy media atau kebijakan media yang bersangkutan. Karena setiap media yang mempunyai perbedaan iklim tumbuh dan berkembang dalam kepentingan yang beragam, yang menaungi media tersebut.
Contoh editorial
Perekonomian Vietnam Tersendat
Bahaya korupsi dan inefisiensi semakin dirasakan sebagai faktor penghambat percepatan proses pembangunan ekonomi Vietnam.
Pernah disebut-sebut sebagai salah satu calon macan Asia, perekonomian Vietnam kini berada di bawah tekanan berat. Angka inflasi tahun lalu, misalnya, mencapai 11,8 persen, sementara defisit perdagangan mencapai 12 miliar dollar AS dan defisit anggaran 7,4 persen atau melampaui perkiraan semula 6,2 persen.
Gambaran kerapuhan ekonomi semakin terlihat jelas dalam nilai tukar mata uang dong yang didevaluasi sampai tiga kali dalam 14 bulan terakhir. Sebagai dampaknya, masyarakat memburu dollar dan emas karena tidak terlalu percaya lagi kepada dong.
Guncangan ekonomi bahkan membuat oleng kelompok galangan kapal Vinashin yang menjadi salah satu andalan industri bangsa itu. Galangan kapal itu memiliki utang 4,4 miliar dollar AS dan gagal mencicil utangnya kepada kreditor internasional, bulan lalu. Kegagalan Vinashin, sebagai perusahaan negara, telah memberikan dampak negatif atas tingkat kepercayaan terhadap sejumlah perusahaan negara yang semula diharapkan sebagai lokomotif dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
Ancaman kebangkrutan Vinashin tidak terlepas dari manajemen pemerintahan yang tidak efisien dan korup di bawah sistem totalisasi dan sentralisasi komunisme. Perkembangan di Vietnam sekaligus memperlihatkan potret berbeda dengan China meski sama-sama menganut satu sistem partai, Partai Komunis.
Para pemimpin Partai Komunis di China justru berada di garis depan dalam kampanye memberantas korupsi dan menegakkan efisiensi. Pengalaman China memperlihatkan, pertumbuhan ekonomi melesat dengan cepat sejak praktik korupsi mulai diberantas secara serius dan tata kelola pemerintahan bersih dijalankan.
Bagaimanapun kejahatan menjadi faktor penghambat paling berat bagi kemajuan ekonomi dan bisa menjadi sandungan berbahaya menuju jurang kebangkrutan negara dan bangsa. Vietnam atau Indonesia tidak bisa melesat maju dalam pertumbuhan ekonomi jika terus disandera oleh praktik korupsi yang merebak luas dari pusat sampai ke daerah-daerah. Upaya pemberantasan korupsi masih sebatas retorika, belum memperlihatkan keseriusan.
Para analis berkesimpulan, praktik korupsi dan inefisiensi tidak hanya menghambat, tetapi juga mengancam kemajuan ekonomi Vietnam. Pemerintah Vietnam kini berjuang keras untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang rata-rata 7 persen per tahun. Kongres lima tahunan Partai Komunis yang diadakan pekan ini akan dijadikan ajang mengevaluasi perekonomian, tetapi tampaknya jauh lebih penting bagaimana mencari terobosan bagi pembangunan yang lebih cepat, bebas korupsi, dan lebih efisien.

·         Opini-Editorial (Op-Ed)
Sebuah op-ed adalah sebuah artikel di koran yang mengekspresikan pendapat seorang penulis bernama yang biasanya tidak terafiliasi dengan dewan redaksi surat kabar. Op-ed dituliskan oleh ahli yang bersangkutan terhadap permasalahan yang dituliskan. Ini berbeda dari editorial (yang biasanya ditandatangani dan ditulis oleh anggota dewan redaksi) dan surat pembaca (yang disampaikan oleh pembaca jurnal atau surat kabar).
Contoh Opini-Editorial

·         Surat Pembaca
Surat pembaca adalah opini singkat yang ditulis oleh pembaca da dimuat dalam rubrik khusus surat pembaca. Surat pembaca biasanya berisi keluhan atau kom entar pembaca tentang apa saja yang menyangkut kepentingan dirinya atau masyarakat. Panjang surat pembaca rata-rata 2-4 paragraf. Rubric surat pembaca lebih merupakan layanan public dari pihak redaksi terhadap masyarakat.
Contoh surat pembaca:
Sarana Olahraga SMPN 12 Tasikmalaya
Hari kamis adalah jadwal olahraga untuk kelas kami, kelas IX-A. Kekecewaan kami timbul karena pelajaran olahraga setiap kamis selalu tidak bervariasi. Jika tidak voli, pasti basket atau sepak bola. Memang kami belum menguasai sepenuhnya ketiga olahraga tersebut. Tapi kami mulai merasa jenuh dengan ketiganya. Kami ingin mempelajari olahraga lain seperti bulu tangkis, tennis atau pingpong. Kami mengerti jika sarana untuk pelajaran olahraga yang kami harapkan tidak ada dan jauh akan tersedia karena keterbatasan tempat dan dana sekolah. Tapi kami, terutama saya, sangat kecewa dengan sarana ketiga olahraga yang biasa dilakukan pun kurang memadai.
Seperti halnya olahraga basket, papan ring lapuk dan ringnya pun tak adaUntuk sepak bola, meskipun bolanya tersedia banyak di peti bola, tapi gawangnya tak ada. Sehingga keadaan menuntut kami menggunakan gawang imajinasi yang tak kasat mata saat olahraga sepak bola. Dan voli, bolanya banyak tersedia. Jaring voli untuk pembatas kedua regu ada. Dan mungkin sarana untuk pelajaran ini sempurna dan terpenuhi semua. Namun, menurut saya belum. Pagar jaring besi yang kurang tinggi, membuat bola voli sering ke luar ke jalan raya. Itu sangat membahayakan, bukan hanya bagi pengguna jalan tapi juga kami yang akan membawa bola voli itu kembali. Seperti pada kejadian 21 Februari 2009, saat pelajaran olahraga voli, saya dan teman hampir terserempet mobil saat mengambil bola di jalan raya. Kami harap kejadian seperti yang kami alami tidak terulang kembali!
Sebagai Sekolah Standar Nasional, seharusnya hal-hal sepele sebagai sarana olahraga tersebut diperhatikan. Bagaimana mungkin kami akan mengharumkan SMPN 12 Tasikmalaya dalam bidang olahraga, jika kami pun tidak menguasai pelajaran olahraga akibat sarana dan prasarananya yang belum memadai? Kejujuran kami akan semua ini semata-mata untuk menjadikan sekolah kebanggaan kami menjadi lebih baik.

Silmi Rahmani

Kelas IX-A Perum Mitra Batik, Kawalu-Tasikmalaya

Reportase


Meuseum Tsunami Aceh

Banda Aceh, bencana tsunami 26 Desember 2004 menyisakan trauma yang sulit untuk dilupakan bagi rakyat Aceh. Bagaimana tidak, ratusan ribu jiwa melayang dalam sekejap disapu ombak pantai yang menggulung. Tsunami di pantai barat Aceh meluluh-lantakkan hampir seluruh kota Banda Aceh dan Meulaboh.
Jejak-jejak tsunami dapat kita lihat saat melewati beberapa tempat yang menjadi saksi bisu seperti kuburan massal korban tsunami Aceh, taman tsunami, mesjid-mesjid yang selamat dari bencana tsunami dan museum Tsunami. Meuseum tsunami juga salah satu tempat wisata di Aceh, banyak wisatawan yang mengunjungi meseum tsunami Aceh, baik itu orang luar maupun orang Aceh sendiri.
Museum Tsunami sengaja dibangun oleh pemerintah untuk mengenang terjadinya bencana tsunami yang melanda wilayah Aceh dan Samudera Hindia tahun 2004. Museum yang dirancang oleh arsitek Indonesia ini bangunannya megah dan kokoh. Tempat ini sekaligus dijadikan pembelajaran dan evakuasi saat terjadi bencana. Di museum ini memang disajikan rekam jejak tsunami dalam berbagai media seperti audiovisual, photo slide, foto-foto dan alat peraga tsunami.
Di luar museum, dapat kita temukan salah satu saksi bisu tsunami yaitu helikopter milik Polda yang tidak sempat terbang karena keburu disambar air laut. Akibatnya helikopter sempat terendam air dan sebagian menjadi hancur.
 
Museum Tsunami Aceh                                                     Helikopter milik polda yang terkena tsunami
Memasuki museum akan membawa kita menyaksikan jejak-jejak minimalis terjadinya bencana tsunami 9 tahun-an silam. Sesaat setelah melewati pintu masuk, kita akan melewati lorong dengan air mengalir di dinding-dindingnya yang memerciki setiap yang lewat di lorong itu. Suasana agak mencekam karena jalannya dibuat agak menanjak dan redup. Ketika saya pertama kalinya masuk, waktu itu saya agak cemas, takut dan malah berpikir apa nanti bakal dikejutkan dengan simulasi tsunami di lorong ini, untunglah tidak.
Lorong  masuk meuseum tsunami
Lebih ke dalam lagi, kita akan memasuki ruangan kosong melingkar dimana di dindingnya terdapat nama-nama korban tsunami yang berhasil diidentifikasi. Nama-nama ditulis di seluruh dindingnya. Bagian tengah meninggi ke atas membentuk cerobong yang bertuliskan nama Allah dalam tulisan arab, sayapun harus mendongak untuk bisa memotretnya. Di ruangan itu terdengar lantunan ayat suci Al-Qur’an yang mengingatkan kita akan kebesaran Sang Pencipta.
Nama korban tsunami yg berhasil diidentifikasi                                                           Tulisan Allah di bagian atas ruangan
Setelah itu kita kembali melewati lorong yang menanjak tetapi lebih terang dan tidak ada air yang memercik di dinding-dindingnya. Desain museum ini memang unik dan sarat akan arti serta makna kejadian tertentu. Banyak lorong-lorong tangganya yang dibuat unik. Untuk naik ke lantai selanjutnya akan melewati jembatan menanjak yang disebut jembatan perdamaian. Di bawahnya terdapat air dan membentuk seperti kolam, sedangkan bagian atasnya banyak terdapat bendera-bendera dari berbagai negara yang telah memberikan sumbangan saat terjadi bencana. Di situ tertulis kata ‘damai’ dalam berbagai bahasa.
 
Lorong lagi menuju lantai di atasnya                   Jembatan perdamaian di atas kolam


Bendera-bendera dari berbagai negara
Sayapun tidak melewatkan kesempatan untuk menonton VCD bencana tsunami di ruang audiovisual. Waktu itu ada juga orang asing yang menonton berbarengan dengan saya dan teman-teman. Salah satu isi video menampilkan rekaman dari kamera amatir saat kejadian tsunami. Meskipun saya tidak mengalami kejadiannya secara langsung, film yang diputar membuat suasana hati menjadi terhanyut. Apalagi mengingat cerita-cerita para korban selamat dimana mereka banyak yang kehilangan sanak keluarganya. Sedih sekali
Di ruangan lain, kita bisa melihat poster-poster tentang Aceh dan bencana tsunami yang dipajang dalam stand poster. Semua bisa menggambarkan Aceh sebelum maupun sesudah terjadinya tsunami. Di situ ada foto jam milik Mesjid Baiturrahman dengan latar belakang bangunan yang porak-poranda. Jam ini berhenti di angka 8 lewat 17 menit, dimana menunjukkan waktu terjadinya tsunami. Di poster yang lain juga terdapat informasi wilayah yang menjadi pusat gempa di Aceh dan kawasan Samudera Hindia. Saat bencana terjadi, memang korban baik harta maupun jiwa terbanyak terdapat di Aceh.
 
Foto-foto tsunami dalam stand poster                                                                               Jam di Mesjid Baiturahman
 
Wilayah-wilayah sebagai pusat gempa Aceh                                                                    Daftar jumlah korban jiwa dari beberapa negara
Di ruangan lain terdapat miniatur bangunan yang selamat dari bencana tsunami seperti Mesjid Lampisang di Lampuuk serta kapal pembangkit listrik yang terdampar di Punge karena terbawa ombak laut sejauh 6-7 km. Tempat-tempat tersebut yang asli saat ini masih dapat dijumpai dan dijadikan sebagai situs tsunami.
 
Miniatur PLTD Apung di Punge                                                                         Miniatur Mesjid Lampisang di Lampuuk
Pengunjung di museum tsunami ini juga bisa mencoba simulasi terjadinya guncangan gempa bumi, tetapi sayangnya saya tidak bisa mencobanya karena pada saat berkunjung ke sana tempat itu sedang direnovasi.
Ruang simulasi goncangan gempa

Museum tsunami memang menarik dan sarat akan pembelajaran. Tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata jika orang luar berkunjung ke Aceh, berwisata sekaligus belajar. Jejak-jejak minimalis tsunami di museum ini menjadi pengingat bahwa pernah terjadi musibah besar yang menimpa saudara-saudara kita di Aceh. Dan betapa kecil dan lemahnya kita di hadapan Sang Pencipta. Semoga kita semua bisa mengambil hikmahnya.