Selasa, 07 Januari 2014

Biografi Muzakir Manaf Wakil Gubernur Aceh

Bernama Muzakir Manaf kerap di sapa orang Aceh dengan sebutan Mualem. Mualem ini pada masa perang Aceh dahulu, gelar Mualem disebutkan kepada seseorang yang memiliki pengetahuan tinggi tentang ilmu kemiliteran dan memiliki kemampuan untuk melatih pasukannya. Namun, dimasa damai sekarang orang Aceh masih menyebutnya Mualem kepada Muzakir Manaf, sebutan itu menjadi sapaan kehormatan. Tak hanya bagi mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini, sapaan kehormatan tersebut juga untuk mantan kombatan lainnya yang tersebar di provinsi paling barat Indonesia tersebut.
Pria yang biasa disebut Mualem ini kelahiran  Aceh Utara, 3 April 1964. Jabatan terakhir Ketua Partai Aceh dan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA). Pendidikan MIN Sampoiniet tahun 1977, SMP Negeri Idi tahun 1981, SMA Swasta Pase Sejaya Panton Labu Tahun 1984.
Istrinya Mualem ini bernama Marlina binti Usman biasa dipanggil Ana, kelahiran Simpang Rambong, Aceh Utara, 7 Agustus 1978. Hasil dari perkawinanannya mereka dikaruniai momongan, yang pertama Banta Syarif, kedua Sunil Iqbal,  ketiga Laini Nazila, dan yang terakhir Rosa. Mereka menikah pada tanggal 2 febuari 1999.
Tahun 2000 ketika pertama kali berjumpa dengan Muzakir Manaf di rumahnya pada 8 Februari, lalu menikah pada usai magrib (10/2) lewat tuan kadi, Tgk Imum Do, perempuan kuning langsat hidung mancung dan berpenampilan sederhana ini, sudah siap menjadi istri TNA. Waktu itu Ana tak tahu bila Muzakir seorang panglima GAM, namun dia tahu dirinya bakal tak seleluasa istri orang lain yang tak terlibat TNA. Sebelumnya Ana pun tak pernah tahu apa sebenarnya GAM atau TNA itu, apatah lagi ikut berjuang. Tetapi ia tahu di Aceh ada GAM dan orang banyak bersimpati untuk keberadaan organisasi tersebut. Dalam perjalanan waktu menjadi istri Muzakir lah, Ana mulai “menghayati” kesehariannya yang tak setenang air telaga, tak sedamai berumah tangga seperti dirasakan perempuan lain di desanya. Diam-diam ia merasa telah ikut berjuang, walau tak memanggul senjata.
menjadi seorang istri pejuang. Memang tidak midah dijalani oleh wanita tamatan SMP Palda Krueng Geukueh Aceh Utara ini, Paling tidak dia memperjuangkan  untuk dirinya sendiri, meskipun dia harus berpindah-pindah tempat atau harus lari saat persembunyian telah diketahui. Setidak-tidaknyadia berjuang untuk menyelamatkan anaknya, berpisah dari saudara, orangtua kandung, dan sanak keluarga lainnya.
Terlebih ketika berkisah bagaimana ia sulit nyenyak pada malam-malam Muzakir sedang bertempur, apalagi setiap suaminya bertempur dan tidak mungkin kembali bermalam di rumah Ana harus “eksodus” sementara ke rumah orang dekat, teman, atau kemana yang bisa dia pergi, sebab ibunda Ana pun menganjurkan tak pulang ke rumah. Dia tetap berhati-hati dan waspada karenakan tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya. Mualem pria yang kelahiran di Seuneudon, Aceh Utara pada 1964. Ia sudah terlibat dalam perjuangan Aceh bersama GAM sejak usia muda. Sejak 1986 hingga 1989, bersama beberapa pemuda Aceh pilihan lainnya, Mualem dikirim ke Libya untuk mengikuti pendidikan militer di Camp Tajura. Di sana, ia juga pernah dipercayakan menjadi pengawal Muammar Qadafi.
Ketika kembali ke Aceh, sama seperti kombatan GAM lainnya, Mualem bergeriliya dari satu hutan ke hutan lainnya. Keberadannya begitu sulit dideteksi oleh aparat keamanan. Kala itu, aparat keamaan pernah beberapakali mengumumkan bahwa Muzakir Manaf telah tewas, namun nyatanya Mualem kemudian muncul di tempat lain dalam kondisi sehat wal afiat.
Singkat cerita kehidupan Ana menjalani hidup yang sangat sulit baginya sebagai istri dari Mualem ini bagian dari anggota TNA atau GAM, tetapi dia tidak pernah berputus asa dan tetap tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya.
Dimasa damai sekarang, dia (muzakir Manaf) menjabat sebagai wakil Gubernur Aceh. Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Aceh 2012, Partai Aceh sebagai partai terbesar di Aceh mengusung Muzakir Manaf sebagai calon wakil gubernur Aceh 2012-2017, bersama dr. Zaini Abdullah, mantan Mentri Luar.
Negeri GAM yang diusung Partai Aceh sebagai Calon Gubernur Aceh. Muzakir Manaf sendiri juga pernah menjabat sebagai Panglima GAM, menggantikan Abdullah Syafie yang wafat pada 22 Januari 2002.
Usai Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki ditandangani pada 15 Agustus 2005, sayap militer GAM dibubarkan. Kemudian dibentuk KPA (Komite Peralihan Aceh) sebagai wadah transisi mantan kombatan GAM ke masyarakat sipil biasa. Sejak pertama kali dibentuk pada 2005 hingga sekarang, dia menjabat Ketua KPA.  Muzakir juga sekaligus menjabat Ketua Umum Partai Aceh, sejak 2007 hingga sekarang.
Meski saat ini telah terjun langsung dalam dunia politik, namun tidak seperti kebanyakan politisi lainnya. Muzakir Manaf dikenal sebagai sosok yang tak banyak bicara. Dirinya tidak ingin membuat masyarakat Aceh bingung. Jika bicara pun dia memilih hal yang pasti-pasti saja. Kini perjuangannya tidak lagi dengan senjata, melainkan perjuangan politik untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakatnya. Sosok tangguh dan penuh optimisme itu, bertekat membangun Aceh untuk mengejari ketertinggalan dari daerah lainnya di Indonesia.
Kini perjuangan bersenjata GAM telah usai. Tapi perjuangan politik untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat Aceh masih terus dilakukan, lewat Partai Aceh. dia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut bersama-sama memajukan daerahnya. Bahkan, dia membuka tangannya untuk merangkul semuanya, tanpa  membeda-bedakan suku , agama, ras dan antargolongan yang ada di Aceh.
Visi : Aceh yang bermartabat sejahtera berkeadilan dan mandiri berlandaskan UU Pemerintahan Aceh sebagai wujud MoU.
Misi : Memperbaiki tata kelola pemerintahan aceh yang amanah melalui implemantasi dan penyelesaian turunan UU Pemerintahan Aceh untuk menjaga perdamaian yang abadi. Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan nilai-nilai dinul Islam di semua sektor kehidupan masyarakat. Memperkuat struktur ekonomi dengan kualitas sumber daya manusia. Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam. Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional terintegrasi dan berkelanjutan.
Sekarang istrinya sedang mengandung anak kelima dari Muzakir Manaf akrab disapa Mualem, perempuan berkulit kuning langsat yang dinikahi Muzakir pada 2 Februari 1999 di Simpang Rambong, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara ini sangat senang karena dia bisa hidup bebas dimasa sekarang.

Riwayat singkat Muzakir manaf (Mualem) :
Nama                                       :Muzakir Manaf
Tempat, Tanggal Lahir            :Seuneudon, 1964
Alamat Tempat Tinggal          :Banda Aceh
Agama                                     :Islam
Status Perkawinan                  :Sudah Kawin

Riwayat Pendidikan : 
-    SDN Seuneudon Kabupaten Aceh Utara
-    SMP Negeri Idi Kabupaten Aceh Timur
-    SMA Negeri Panton Labu Kabupaten Aceh Utara
-    Pelatihan Militer di Camp Tajura, Libya 1986-1989
Riwayat Organisasi :
-    Anggota Pasukan GAM
-    Panglima Gerakan Aceh Merdeka 2002-2005
-    Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) 2005-sekarang
-    Ketua Umum Partai Aceh (PA) 2007-sekarang



Tidak ada komentar:

Posting Komentar