Senin, 06 Januari 2014

Tradisi Meugang di Aceh


Tradisi Makmeugang di Aceh

Makmeugang merupakan salah satu budaya kita sebagai orang Aceh, meugang itu juga beda-beda keunikannya tiap daerah, lain daerah lain khasnya. Misalnya di kampung saya Nagan Raya, makmeugang itu dirayainnya dua kali, pertama pada satu hari sebelum puasa di bulan Ramadhan, kedua dirayainnya pada satu hari sebelum lebaran baik idul adha maupun idul fitri. Kalau hari meugang itu ada dibuatin makanan seperti “leumang”, tape, ketupat, dan memasak daging sapi/kerbau, kambing dan menikmatinya bersama keluarga. Leumang ini merupakan ketan yang rendam sampai lembek dan di masukin ke dalam bambu kecil yang sudah bersih didalam bambu itu ada ditarok daun pisang muda, dan ketan yang udah di masukin ke dalam bambu tadi ditarok santan agar rasanya lebih enak. Didalam santan ada ditarok garam dan kemudian dipanggang.
Meugang ini dilakukan satu hari sebelum lebaran, masyarakat Aceh memotong sapi/kerbau kambing, kemudian dibagikan kepada orang-orang yang kurang mampu, yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi. Sehari sebelum lebaran ini, mulai pagi hari warga sudah berkumpul dimesjid kampung untuk dibagikan langsung kepada mereka yang kurang mampu, atau ada juga yang masak bareng dimesjid oleh pemuda kampung setempat, ada juga yang masak daging dirumah barsama keluarganya. Meugang ini juga membuat suatu keluarga yang sudah terpisah sama anak-anaknya, sanak saudaranya yang merantau ke negeri orang baik untuk menuntut ilmu atau bekerja, bisa berkumpul dihari meugang itu sambil menikmati makanan atau masakan khas mereka. Dengan kata lain meugang ini dirayakan untuk menyambut hari besar lslam.

Meugang adalah tradisi yang sangat bermakna bagi rakyat Aceh, dimana dari segi religinya, warga Aceh mensyukuri datangnya hari kemenanggan. Meugang juga mempunyai nilai-nilai positif lain yaitu sedekah dan kebersamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar