Bernama Muzakir Manaf
kerap di sapa orang Aceh dengan sebutan Mualem. Mualem ini
pada masa perang Aceh dahulu, gelar Mualem disebutkan kepada
seseorang yang memiliki pengetahuan tinggi tentang ilmu kemiliteran dan
memiliki kemampuan untuk melatih pasukannya. Namun, dimasa damai sekarang orang
Aceh masih menyebutnya Mualem kepada Muzakir Manaf, sebutan itu menjadi sapaan
kehormatan. Tak hanya bagi mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini,
sapaan kehormatan tersebut juga untuk mantan kombatan lainnya yang tersebar di
provinsi paling barat Indonesia tersebut.
Pria yang biasa disebut Mualem ini
kelahiran Aceh Utara, 3 April 1964.
Jabatan terakhir Ketua Partai Aceh dan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA).
Pendidikan MIN Sampoiniet tahun 1977, SMP Negeri Idi tahun 1981, SMA Swasta
Pase Sejaya Panton Labu Tahun 1984.
Istrinya Mualem ini bernama Marlina binti Usman biasa
dipanggil Ana, kelahiran Simpang Rambong, Aceh Utara, 7 Agustus 1978. Hasil dari
perkawinanannya mereka dikaruniai momongan, yang pertama Banta Syarif, kedua
Sunil Iqbal, ketiga Laini Nazila, dan
yang terakhir Rosa. Mereka menikah pada tanggal 2 febuari 1999.
Tahun
2000 ketika pertama kali berjumpa dengan Muzakir Manaf di rumahnya pada 8
Februari, lalu menikah pada usai magrib (10/2) lewat tuan kadi, Tgk Imum Do,
perempuan kuning langsat hidung mancung dan berpenampilan sederhana ini, sudah
siap menjadi istri TNA. Waktu itu Ana tak tahu bila Muzakir seorang panglima
GAM, namun dia tahu dirinya bakal tak seleluasa istri orang lain yang tak
terlibat TNA. Sebelumnya Ana pun tak pernah tahu apa sebenarnya GAM atau TNA
itu, apatah lagi ikut berjuang. Tetapi ia tahu di Aceh ada GAM dan orang banyak
bersimpati untuk keberadaan organisasi tersebut. Dalam perjalanan waktu menjadi
istri Muzakir lah, Ana mulai “menghayati” kesehariannya yang tak setenang air
telaga, tak sedamai berumah tangga seperti dirasakan perempuan lain di desanya.
Diam-diam ia merasa telah ikut berjuang, walau tak memanggul senjata.
menjadi
seorang istri pejuang. Memang tidak midah dijalani oleh wanita tamatan SMP
Palda Krueng Geukueh Aceh Utara ini, Paling tidak dia memperjuangkan untuk dirinya sendiri, meskipun dia harus berpindah-pindah
tempat atau harus lari saat persembunyian telah diketahui. Setidak-tidaknyadia
berjuang untuk menyelamatkan anaknya, berpisah dari saudara, orangtua kandung,
dan sanak keluarga lainnya.
Terlebih
ketika berkisah bagaimana ia sulit nyenyak pada malam-malam Muzakir sedang
bertempur, apalagi setiap suaminya bertempur dan tidak mungkin kembali bermalam
di rumah Ana harus “eksodus” sementara ke rumah orang dekat, teman, atau kemana
yang bisa dia pergi, sebab ibunda Ana pun menganjurkan tak pulang ke rumah. Dia
tetap berhati-hati dan waspada karenakan tidak tau apa yang akan terjadi
kedepannya. Mualem pria yang kelahiran
di Seuneudon, Aceh Utara pada 1964. Ia sudah terlibat dalam perjuangan Aceh
bersama GAM sejak usia muda. Sejak 1986 hingga 1989, bersama beberapa pemuda
Aceh pilihan lainnya, Mualem dikirim ke Libya untuk mengikuti pendidikan
militer di Camp Tajura. Di sana, ia juga pernah dipercayakan menjadi pengawal
Muammar Qadafi.
Ketika kembali ke Aceh, sama seperti
kombatan GAM lainnya, Mualem bergeriliya dari satu hutan ke hutan lainnya.
Keberadannya begitu sulit dideteksi oleh aparat keamanan. Kala itu, aparat
keamaan pernah beberapakali mengumumkan bahwa Muzakir Manaf telah tewas, namun
nyatanya Mualem kemudian muncul di tempat lain dalam kondisi sehat wal afiat.
Singkat cerita kehidupan Ana menjalani hidup yang sangat
sulit baginya sebagai istri dari Mualem ini bagian dari anggota TNA atau GAM,
tetapi dia tidak pernah berputus asa dan tetap tegar dalam menghadapi cobaan
hidupnya.
Dimasa damai sekarang, dia (muzakir
Manaf) menjabat sebagai wakil Gubernur Aceh. Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah
(Pemilukada) Aceh 2012, Partai Aceh sebagai partai terbesar di Aceh mengusung
Muzakir Manaf sebagai calon wakil gubernur Aceh 2012-2017, bersama dr. Zaini Abdullah,
mantan Mentri Luar.
Negeri GAM yang diusung Partai Aceh sebagai
Calon Gubernur Aceh. Muzakir Manaf sendiri juga pernah menjabat sebagai
Panglima GAM, menggantikan Abdullah Syafie yang wafat pada 22 Januari 2002.
Usai Memorandum of Understanding (MoU)
Helsinki ditandangani pada 15 Agustus 2005, sayap militer GAM
dibubarkan. Kemudian dibentuk KPA (Komite Peralihan Aceh) sebagai wadah
transisi mantan kombatan GAM ke masyarakat sipil biasa. Sejak pertama kali
dibentuk pada 2005 hingga sekarang, dia menjabat Ketua KPA. Muzakir juga
sekaligus menjabat Ketua Umum Partai Aceh, sejak 2007 hingga sekarang.
Meski
saat ini telah terjun langsung dalam dunia politik, namun tidak seperti
kebanyakan politisi lainnya. Muzakir Manaf dikenal sebagai sosok
yang tak banyak bicara. Dirinya tidak ingin membuat
masyarakat Aceh bingung. Jika bicara pun dia memilih hal yang
pasti-pasti saja. Kini perjuangannya tidak lagi dengan senjata, melainkan
perjuangan politik untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakatnya.
Sosok tangguh dan penuh optimisme itu, bertekat membangun Aceh untuk mengejari
ketertinggalan dari daerah lainnya di Indonesia.
Kini perjuangan bersenjata GAM telah usai.
Tapi perjuangan politik untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat Aceh masih
terus dilakukan, lewat Partai Aceh. dia pun mengajak seluruh elemen masyarakat
untuk ikut bersama-sama memajukan daerahnya. Bahkan, dia membuka tangannya
untuk merangkul semuanya, tanpa membeda-bedakan suku , agama, ras dan antargolongan
yang ada di Aceh.
Visi
: Aceh yang bermartabat sejahtera berkeadilan dan mandiri berlandaskan UU Pemerintahan
Aceh sebagai wujud MoU.
Misi
: Memperbaiki tata kelola pemerintahan aceh yang amanah melalui implemantasi
dan penyelesaian turunan UU Pemerintahan Aceh untuk menjaga perdamaian yang
abadi. Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan nilai-nilai dinul Islam di semua
sektor kehidupan masyarakat. Memperkuat struktur ekonomi dengan kualitas sumber
daya manusia. Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan
optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam. Melaksanakan pembangunan Aceh yang
proporsional terintegrasi dan berkelanjutan.
Sekarang istrinya sedang mengandung anak kelima dari Muzakir
Manaf akrab disapa Mualem, perempuan berkulit kuning langsat yang dinikahi
Muzakir pada 2 Februari 1999 di Simpang Rambong, Kecamatan Nisam Antara,
Kabupaten Aceh Utara ini sangat senang karena dia bisa hidup bebas dimasa
sekarang.
Riwayat singkat Muzakir manaf
(Mualem) :
Nama :Muzakir Manaf
Tempat, Tanggal Lahir :Seuneudon, 1964
Alamat Tempat Tinggal :Banda Aceh
Agama :Islam
Status Perkawinan :Sudah Kawin
Riwayat Pendidikan :
- SDN Seuneudon Kabupaten Aceh Utara
- SMP Negeri Idi Kabupaten Aceh Timur
- SMA Negeri Panton Labu Kabupaten Aceh Utara
- Pelatihan Militer di Camp Tajura, Libya 1986-1989
Riwayat Organisasi :
- Anggota Pasukan GAM
- Panglima Gerakan Aceh Merdeka 2002-2005
- Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) 2005-sekarang
- Ketua Umum Partai Aceh (PA) 2007-sekarang
Nama :Muzakir Manaf
Tempat, Tanggal Lahir :Seuneudon, 1964
Alamat Tempat Tinggal :Banda Aceh
Agama :Islam
Status Perkawinan :Sudah Kawin
Riwayat Pendidikan :
- SDN Seuneudon Kabupaten Aceh Utara
- SMP Negeri Idi Kabupaten Aceh Timur
- SMA Negeri Panton Labu Kabupaten Aceh Utara
- Pelatihan Militer di Camp Tajura, Libya 1986-1989
Riwayat Organisasi :
- Anggota Pasukan GAM
- Panglima Gerakan Aceh Merdeka 2002-2005
- Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) 2005-sekarang
- Ketua Umum Partai Aceh (PA) 2007-sekarang